Makalah / Klipping tentang Penyusunan Teks Eksemplum

       Desain Penyusunan Teks Eksemplum Berbasis Proyek
1 Nama Kelompok :Ahmad Mustofa Bisri (gus mus)
2 Kelas :9A
3 Ketua dan Anggota Ketua: Diva Alfiah H. (20)
                                    Anggota: -     Nafrah Vagaryanto (06)
                                                  Saddam Aditya H (12)
                                                  Dhefira Elshafa D.W (16)
4 Judul/Topik: Proyek Penyusunan Teks Eksemplum
5 Jenis Tugas: Tugas Kelompok
6 Sumber Bahan: www.katapengertian.com
7 Cara Pengumpulan Bahan: Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan
8 Cara Analisis Bahan: Pengolahan data/fakta/informasi menjadi pernyataan verbal berupa:
Penyususnan kalimat topik pada setiap struktur bagian teks.
Pengembangan kalimat topik dengan kalimat pengembang.
Penyusun paragraf yang sesuai dengan struktur teks eksemplum.
Penyuntingan kalimat yang disesuaikan dengan unsur kebahasaan teks eksemplum.
Penggabungan paragraf menjadi teks eksemplum yang padu.
9 Wujud Hasil Analisis Teks eksemplum dengan urutan struktur (orientasi, insiden, interpretasi) dan penggunaan unsur Bahasa yang tepat.
10 Cara Pelaporan Presentasi
11 Jadwal Pelaksanaan 1 minggu
Hari ke 1: Jumat, 9 September 2016
Hari ke 2: Sabtu, 10 September 2016
Hari ke 3: Rabu, 14 September 2016

Tugas kelompok: Penyususnan teks eksemplum
Nama kelompok: Kyai Mustofa Bisri(Gus Mus)
Ketua kelompok: Diva Alfiah H (20)
Anggota:     Dhefira Elshafa D.W (16)    
     Nafrah Vagaryanto (06)
     Saddam Aditya H (12)
Kisah Semut dan Lalat

  Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

  “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.
  Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

  Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

  Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”

  Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi PJOK: Bola Besar (Bola Voli, Bola Basket, Sepak Bola)

Materi PJOK / Olahraga : Bola Kecil (Tenis Meja, Bulutangkis)

Makalah tentang Reaksi Obat CDR Terhadap Lampu Lava